Seperti Banjar Tohjiwa, Banjar Kebayan juga terkait erat
dengan peristiwa peperangan antara kedua kerajaan. Dalam perbincangan antara
rakyat Mengwi dengan Kaba-kaba, salah seorang rakyat Kaba-kaba mengatakan bahwa
rajanya adalah seorang raja yang tampan, sementara Raja Mengwi mempunyai
janggut panjang seperti domba.
Rakyat mengwi tidak terima atas perkataan tersebut dan
melaporkan hal ini kepada Anak Agung Ringkus. Wilayah yang saat ini bernama
Dusun Kebayan adalah tempat dimana Raja Mengwi di-kebayanin (kena baya),
dihina oleh rakyat Kaba-kaba.